Valezsky
Valezsky merupakan blog pribadi yang membahas seputar informasi, teknologi, film, dan juga berbagi cerita pribadi.

Mengenal Gregor Clegane alias The Mountain, Petarung Paling Kuat di Westeros

Buat penonton Game of Thrones, siapa sih yang tidak kenal dengan Gregor Clegane atau yang sering dipanggil The Mountain. Gregor sangat mudah untuk dikenali, tubuhnya sangat besar dan tinggi dibandingkan dengan orang-orang pada umumnya.

Selain karena ukuran fisik yang membuatnya disebut sebagai pria terbesar (alasan mengapa Gregor dipanggil The Mountain) di Westeros, Gregor juga memiliki sifat yang kejam dan pemarah, ia juga merupakan seorang petarung yang sangat brutal. Ser Brynden Tully bahkan menjuluki Gregor sebagai “anjing yang berbuih”.

Masa Kecil Ser Gregor

Sejak usia dini, Gregor telah menampakkan sikap temperamennya. Ketika Gregor berusia sekitar 9 atau 11 tahun, ia memergoki adikny (Sandor) sedang memainkan mainannya. Gregor berpikir jika Sandor akan mencuri mainannya tersebut, tak main-main Gregor langsung menyeret Sandor ke dalam api. Alhasil Wajah Sandor kemudian terbakar sebagian. Namun, sang ayah justru membela Gregoe dengan mengatakan kepada orang-orang jika Sandor terkena selimut yang terbakar saat tidur. Hal ini membuat Sandor sangat takut saat melihat api, ia juga sangat membenci Gregor atas hal tersebut.

Menurut pelayannya (squire), Joss Stillwood, Gregor memiliki penyakit sakit kepala parah yang membuatnya mengonsumsi milk of the poppy, yaitu suatu minuman obat yang terbuat dari bunga poppy. Konon, penyakit ini disebabkan oleh kondisi gigantisme pada tubuhnya. Sakit ini juga yang membuat Gregor begitu mudah marah dan bersifat brutal.

Ser Gregor Saat Pemberontakan Robert

Kisah yang tak kalah terkenal adalah pembunuhan yang dilakukan Gregor pada Elia Martell dan anak-anaknya. Saat itu, Gregor berusia 17 tahun dan telah mengabdi kepada House Lannister. Dalam peristiwa pemberontakan Robert Rebellion atau Sack of King’s Landing, Gregor dan tentara Lannister berhasil memasuki Red Keep. Gregor membunuh anak dari Elia dan Rhaegar, seorang putri bernama Rhaenys dan bayi laki-lakinya, Aegon. Aegon dibunuh dengan cara dihempaskan ke dinding, kemudian Gregor memperkosa dan membunuh Elia dengan tangan yang masih berlumuran darah Aegon. Gregor mengatakan ia membunuh Elia dengan meremukkan kepalanya. Tidak bisa dibayangkan seorang remaja 17 tahun dapat dengan mudah menghancurkan tengkorak kepala hanya dengan tangan kosong.

Ser Gregor dalam Game of Thrones

Ser Gregor muncul pertama kali di Game of Thrones adalah saat turnamen untuk merayakan diangkatnya Ned Stark menjadi Hand of the King yang baru. Gregor ikut dalam turnamen jousting, ia berhasil mengalahkan Ser Hugh dengan mudah, bahkan ia membuat Ser Hugh meninggal dalam turnamen tersebut. Ser Gregor kemudian harus menerima kekalahan dipertandingan kedua, ia dikalahkan oleh Ser Loras Tyrell. Tak terima dengan kekalahannya, Ser Gregor membunuh kuda dan kemudian membuat onar, jika tidak dilerai oleh Sandor, kemungkinan ia juga akan membunuh Ser Loras.

Ser Gregor bersama Tywin Lannister memimpin perang antara Lannister dan pasukan Robb Stark. Setelah itu, Ser Gregor diutus Tywin Lannister untuk pergi ke kastil Harrenhal guna mengeksekusi satu persatu tahanan yang ada disana.

Tyrion Lannister yang didakwa atas tuduhan meracuni King Joffrey menginginkan Trial By Combat, pihak pengadilan menyetujui keinginan Tyrion tersebut. Cersei Lannister menjadikan Ser Gregor sebagai perwakilannya, sedangkan Tyrion akan diwakili oleh Prince Oberyn Martell.

Oberyn secara sukarela untuk menjadi jagoan Tyrion, menurutnya ini adalah waktu yang pas untuk membalaskan dendam adiknya. Dan ia juga ingin membalas perbuatan kotor Tywin Lannister dimasa lalu. Pertarungan keduanya pun terjadi, dengan tubuh yang lebih kecil dan lebih lincah, tentu saja Oberyn sangat mendominasi pertarungan. Bahkan Oberyn sempat melumpuhkan Gregor dengan tombak yang dilumuri racun. Bukannya langsung diakhiri, Oberyn justru memprovokasi dan meminta Gregor mengakui bahwa ia membunuh Elia atas perinta Tywin. Gregor menjatuhkan Oberyn dan bangkit untuk meremukkan kepala Oberyn sembari mengakui bahwa ia memang membunuh Elia dengan cara yang sama seperti sekarang.

Gregor membunuh Oberyn sambil mengakui akan perbuatannya pada Elia. Di buku dijelaskan bahwa Tywin yang mendengar hal ini khawatir House Martell akan berpihak kepada Stannis Baratheon yang akan memicu peperangan lima kerajaan. Tywin ingin Gregor dihukum demi mendapatkan simpati Klan Martell. Tywin kemudian berpikir untuk menyembuhkan Gregor terlebih dulu dengan meminta bantuan Qyburn. Menurutnya, Gregor harus mati lewat hukum kerajaan, bukan racun.

Kondisi Gregor tampak tidak bisa diselamatkan. Bahkan, lintah-lintah yang digunakan Qyburn untuk menghisap racun di tubuh Gregor juga mati dengan cepat. Racun tersebut membunuh dan menyiksa Gregor secara perlahan. Qyburn melakukan eksperimen pada Gregor yang sekarat. Tersebar kabar bahwa Gregor akhirnya mati. Tulang-belulang Gregor dikirimkan ke Sunspear (Dorne). Di sana, Obara Sands sempat meragukan jika itu benar-benar tulang Gregor, meski akhirnya diyakinkan oleh Tyene.

Di King’s Landing, muncul seorang Kingsguard baru, seorang berbadan besar dengan pakaian besi serba-putih dan tidak pernah berbicara. Meskipun ia perkenalkan sebagai Robert Strong, banyak orang di Red Keep menebak identitas asli sang Kingsguard.

Akhir Hidup Ser Gregor

Dalam kelanjutan versi show, Gregor menjadi pengawal pribadi Cersei Lannister. Dia selalu berada disisi Cersei kemanapun dia akan pergi. Sandor dan Gregor bereuni setelah sekian lama saat Jon Snow pergi ke King's Landing untuk bernegosiasi, Sandor sangat mengenali Gregor walaupun ia memakai armor lengkap. Sandor sangat senang karena mereka berdua sekarang memiliki wajah yang jelek.

Saat Daenerys menyerang King's Landing, Cersei dan Gregor berpapasan dengan Sandor yang ingin membalaskan dendamnya. Qyburn melarang Gregor untuk pergi, namun Gregor malah membenturkan kepala Qyburn hingga tewas, Cersei yang ketakutan pergi meninggalkan mereka berdua. Pertarungan dua kakak-beradik itupun tak dapat dihindari, kekuatan mereka berdua seimbang dan pada akhirnya Sandor memilih untuk menjatuhkan Gregor besera dirinya agar mereka berdua mati.

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bahasa yang baik dan sopan