Kebanyakan orang Indonesia pasti menyukai olahraga sepakbola, salah satu nya saya. Apasih yang menyebabkan begitu banyak orang Indonesia menyukai sepakbola ? padahal kan banyak ratusan olahraga lain macam Bola Basket, Badminton, atau Voli.
Sepakbola itu simpel, bisa dimainkan semua orang, tidak butuh sewa tempat atau peralatan mahal, cuma modal lapangan luas, bola plastik, bahkan gak punya sepatu pun bisa main. Beda banget dengan badminton yang harus main di lapangan indoor dan harus punya raket.
Selain itu Sepakbola ini selalu disiarkan dari dulu di televisi maupun radio, tak heran jika banyak orang menggemari sepakbola.
Alasan Saya Menyukai Sepakbola
Bukan Ronaldo atau Messi, orang yang membuat saya suka sepakbola adalah Rooney. Wayne Rooney adalah pesepakbola pertama yang saya dengar dan menjadi favorit saya, dulu saya menyebutnya Roni bukan Rooney.
Saya suka menonton sepakbola itu sejak tahun 2013, seringkali saya melihat Manchester United bermain, waktu itu masih disiarkan di Ind*siar. Waktu itu MU lagi fase membentuk ulang skuad setelah ditinggal pelatih legendaris Sir Alex Ferguson yang pensiun.
Namun saya tidak terlalu mengikuti perkembangan sepakbola saat itu, karena ya umur saya masih kecil (9 tahun), minat bola saya kembali muncul saat Piala Dunia 2014 di Brazil, disitu saya kelas 5 SD.
Waktu itu Piala Dunia 2014 digelar bersamaan dengan puasa Ramadhan, jadi ya bisa nontonnya sambil santap sahur.
Idola saya di pildun 2014 siapa lagi kalau bukan James Rodriguez, disitu saya terkesima dengan penampilannya bersama timnas Kolombia, apalagi goal nya berbalik badan yang sangat indah saat melawan Uruguay, namun sayangnya Kolombia terhenti dibabak 8 besar setelah takluk dari tuan rumah Brazil.
Momen yang tak kalah saya ingat adalah goal indah sundulan Robin Van Persie kegawang Casillas, Alex Song yang memukul Mario Mandzukic, dan Luis Suarez yang menggigit Giorgio Chiellini.
Alasan Suka Real Madrid
Setelah pergelaran piala dunia saya selalu membuka TV untuk mencari berita sepakbola, disitu saya menemukan jika James Rodriguez berlabuh ke Real Madrid. Mulai saat itu saya menjadi fans Real Madrid (bukan karena Ronaldo, hehe)
Minat saya terhadap sepakbola kemudian redup kembali, karena ya saya masih sekolah dan jadwal sepakbola Eropa itu selalu dimainkan tengah malam.
Pengalaman Selama Menjadi Madridista
Musim 2015-2016
Tahun 2016, saat saya kelas 7 MTs saya mulai sering nonton liga Champions, kadang kadang karena gak bisa tidur terus buka TV, eh ada pertandingan sepakbola auto langsung nonton, kebetulan banget yang lagi main Real Madrid.
Gak kayak anak zaman sekarang yang bisa update sepakbola dari internet atau nonton highlight, saya dulu mencari informasi sepakbola lewat TV (Lensa olahraga, OSF, dll) selain TV saya juga rajin melihat info di koran.
Puncaknya itu pas di final UCL 2016, itu kali pertama saya melihat Real Madrid menjadi juara UCL mengalahkan Atletico Madrid dengan skor 1-1, dan dilanjutkan adu penalti.
Musim 2016/17
Nah kemudian ditahun 2017 ini saya perlahan-lahan mengikuti Real Madrid, karena sekarang udah punya hp dan sosmed, sekarang bisa liat perkembangan sepakbola di Facebook.
Di musim berikutnya, lagi dan lagi Real Madrid sampai ke partai puncak tahun 2017, dimana lawannya adalah Juventus. Semua orang mengunggulkan Juventus, karena sangat sulit sekali menjebol gawang Gianluigi Buffon kala itu. Tetap saat final.berlangsung, saya nontonnya enjoy aja tanpa senam jantung sekalipun, karena skor nya telak 1-4 hehe. Diakhir musim Real Madrid juga berhasil juara La Liga, sayang sekali Copa Del Rey harus gugur, kalau tidak bisa tuh Treble biar decul gk bisa bacot lagi, hehe.
Ditahun 2017 ini skuad Madrid emang lagi gacor-gacornya, di El Clasico Laliga Madrid emang kalah lewat gol menit akhri Messi, tapi berhasil balas dendam di final Piala Super Spanyol
Musim 2017/18
Nah, ditahun 2018 pas saya kelas 8 MTs, saya selalu nonton Real Madrid tanding, mungkin 2018 menjadi zaman terindah dan tersedih saya, bagaimana tidak setelah juara UCL yang ke-tigakali-nya secara beruntun, Cristiano Ronaldo hengkang ke Juventus.
Tahun 2018 ini banyak banget momen berkesan, mulai dari goal salto Ronaldo dan Bale sampai piala dunia 2018 serta Asian Games 2018. Jagoan gue semuanya kalah, Colombia kalah adu penalti lawan Inggris, dan Portugal kalah tipis lawan Uruguay.
Musim 2018/19
2019 ? Awalnya sih saya seneng karena Madrid belanja banyak, macam Vinicius, Courtois, Hazard. Hasilnya ? Hazard sering cedera, Courtois tampil buruk dan selalu kena kolong, sementara Vinicius cuma bisa gocek gocek. Nyesek nya itu waktu dibantai Ajax 1-4 di kandang sendiri.
2019 ini musim terburuk selama menjadi Madridista, efek ditinggal Ronaldo dan Zidane sangat terasa. Lopetegui dan Solari sama sekali gak bisa menggantikan sosok Zidane
Musim 2019/20
Setelah gagal total di musim sebelumnya, Madrid kini memanggil kembali Zidane untuk menjadi pelatih, diawal tahun Madrid juara piala Super Spanyol, tekel Valverde ke Morata merupakan salah satu momen ikonik. Setelah itu liga dihentikan karena pandemi Covid-19.
Ditahun 2020 ini agak mendingan, walaupun gugur di UCL melawan Manchester City di 16 besar, tapi bisa tertawa terbahak-bahak karena FC Barcelona kalah telak 2-8 atas Bayern Munchen, diakhir musim pun Madrid juara Laliga tanpa harus menunggu sampai pekan akhir.
Musim 2020/21
Musim 2021, musim yang penuh dengan ujian, karena kebanyakan pemain banyak yang cedera, namun Madrid tetaplah Madrid. Dengan pemain seadanya mereka mampu melaju ke Semifinal UCL walau harus takluk dari Chelsea. Di Laliga pun mereka kejar-kejaran poin dengan Atletico.
Sedih banget sih, waktu itu Pertandingan terakhir Real Madrid Vs Villarreal kalau gak salah, dan Atletico vs Real Valladolid. Awalnya sih seneng karena Valladolid unggul 1-0. Namun Atletico sukses membalikkan keadaan menjadi 1-2. Saya kira akan menjadi seperti Manchester City yang menjadi juara liga dengan dramatis.
Musim 2021/22
Musim 2022 ini yang paling berkesan dalam hidup saya, di musim ini hampir gue selalu nonton match Real Madrid, di UCL maupun Liga. Madrid yang tidak diunggulkan bisa merajai UCL kembali yang ke 14. Di 16 besar melawan PSG mereka berhasil comeback 3-1 setelah di leg 1 kalah 1-0. Vs Chelsea walaupun kalah 3-2 namun unggul agregat 5-4.
Puncaknya waktu vs City, di leg 1 kita kalah 3-2. Memasuki leg kedua, Mahrez cetak goal dimenit 70-an sehingga agregat menjadi 4-2. Reflek saya mematikan streaming, eh pas mau tidur saya liat livescore untuk memastikan, damn, Rodrygo menjadi pahlawan berkat 2 goalnya dalam jangka waktu yang singkat, seketika langsung buka streaming lagi. Di extra time Benzema sukses mencetak goal penalti, dan Madrid pun ke Final.
Di final semuanya mengunggulkan Liverpool, tapi apa yang terjadi ? Liverpool memang bermain lebih baik, namun semua tendangan mereka dipatahkan oleh Courtois yang menjadi MVP, goal Vinicius cukup mengantarkan Madrid juara ucl ke 14 kalinya. Laliga pun mereka sabet dengan mudah tanpa perlawanan berarti walaupun sempat dibantai Barcelona 4-0.
FAQ
Beberapa pertanyaan pengalaman gue tentang sepakbola
- Real Madrid Juara UCL musim 2021/22
- Arak-arakan Sriwijaya Juara Pilgub Kaltim 2018
- Sriwijaya Fc Degradasi 2018
- Real Madrid juara UCL 2021/22
- Portugal vs Maroko WC 2022
- Real Madrid Vs Manchester City UCL 2021/22
- Real Madrid Vs Atletico Madrid UCL 2015/16
- Real Madrid Vs Juventus UCL 2016/17
- Real Madrid Vs Liverpool UCL 2017/18
- Colombia Vs Uruguay WC 2014
- Portugal Vs France EURO 2016
- Argentina Vs Germany WC 2014
- Portugal Vs Spain WC 2018
- Cristiano Ronaldo
- James Rodriguez
- Erling Haaland
- Real Madrid
- Tottenham Hotspur
- Sriwijaya Fc
- Real Madrid 1-4 Ajax
- Real Madrid 1-5 Fc Barcelona
- Real Madrid 0-2 Chelsea
- France 3(2)-(4)3 Argentina
- Jose Mourinho
- Pep Guardiola
- Zinedine Zidane
- Liverpool 4-0 Fc Barcelona
- Fc Barcelona 2-8 Bayern Munich
Posting Komentar